Laporan Direksi

Subakti Syukur

President Director

Pemegang Saham yang terhormat, Para Pemangku Kepentingan yang kami hargai

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga Jasa Marga dapat memberikan kinerja yang baik meskipun masih di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang belum pulih sepenuhnya dan adanya konflik Rusia-Ukraina sehingga menyebabkan kenaikan harga komoditas yang mendorong terjadinya inflasi yang tinggi khususnya di negara-negara maju. Meskipun ekonomi global mengalami gejolak, namun pemulihan ekonomi Indonesia relatif masih baik dan stabil.

Direksi beserta seluruh jajaran manajemen dan pekerja senantiasa berkomitmen untuk memberikan yang terbaik sehingga target-target Perseroan yang ditetapkan secara umum tercapai. Selanjutnya, izinkan kami untuk dapat menyampaikan Laporan Tahunan Jasa Marga secara Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Kondisi Ekonomi dan Industri 2022

Perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,7% (YoY) pada tahun 2022 dan ekonomi nasional tumbuh 1,8% (QoQ). Bahkan Produk Domestik Bruto (PDB) harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp2.976,8 triliun. Capaian ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat.

Berdasarkan keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II tahun 2022 relatif lebih baik dibanding negara lain. Dua mesin pertumbuhan ekonomi dunia yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat sedang dalam situasi stasioner dan Pemerintah berharap hal tersebut dalam jangka panjang tidak berdampak pada ekonomi di ASEAN.

"Untuk menjadi Perusahaan Jalan Tol Nasional Terbesar, Terpercaya, dan Berkesinambungan, Perseroan mengimplementasikan 6 strategi yang berfokus pada perbaikan fundamental; pengembangan bisnis utama; pengembangan bisnis terkait; pembiayaan dan penataan portofolio; organisasi, SDM, dan kapabilitas; serta teknologi."

Pengeluaran konsumsi dan ekspor menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini. Kebijakan Pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan mudik pada Hari Raya Idul Fitri di bulan Mei lalu telah mendorong konsumsi masyarakat dengan sangat kuat dan menghasilkan perputaran ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Sumbangan pertumbuhan yang signifikan juga berasal dari kinerja impresif ekspor Indonesia. Selain karena faktor peningkatan harga komoditas, menguatnya kapasitas output di berbagai sektor juga turut mendorong peningkatan ekspor Indonesia.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah masih tumbuh positif. Ketimpangan ekonomi antarwilayah juga semakin berkurang. Ekonomi luar Jawa, seperti Maluku dan Papua tumbuh signifikan hingga 13%. Adapun ekonomi Bali juga mulai tumbuh mencapai 3,9%.

Pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan tercermin juga dari pertumbuhan dari sisi sektoral. Industri Pengolahan sebagai pemicu terbesar pertumbuhan masih tumbuh positif sebesar 4,0% (YoY). Selain itu, sektor Transportasi dan Pergudangan serta Akomodasi & Makan Minum tumbuh tinggi masing-masing 21,3% dan 9,8% didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan momen Hari Raya Idul Fitri. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah masih tumbuh positif dan ketimpangan ekonomi antarwilayah semakin berkurang.

Pertumbuhan diperkirakan masih akan berlanjut tercermin dari kinerja positif berbagai leading indicator ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen di angka baik yaitu 128,2 dan penjualan ritel terus tumbuh yaitu 15,4. Sementara itu, prospek permintaan yang terus meningkat menjadi insentif bagi industri untuk meningkatkan produksi, tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) yang terus tercatat mengalami ekspansi di level yang semakin kuat.

Di tengah ketidakpastian global, indikator sektor eksternal Indonesia relatif baik dan terkendali, tercermin dari transaksi berjalan yang masih surplus, neraca perdagangan yang surplus selama 26 bulan berturutturut, cadangan devisa tetap tinggi per Oktober 2022 untuk membiayai 6,2 bulan impor, dan rasio utang masih berada pada level yang aman.

Pemulihan dunia usaha juga semakin terlihat dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat mencapai 11,6% (YoY) per Desember 2022 dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terjaga dibawah 2,9%. Kredit Modal Kerja meningkat seiring peningkatan utilitas, serta kredit investasi mulai terakselerasi. Sejalan dengan pertumbuhan kredit, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Desember mencapai sebesar Rp356,3 triliun (95,5% dari target tahun 2022 sebesar Rp373,2 triliun) dan diberikan kepada 8,2 juta debitur. Sedangkan total outstanding per 31 Desember 2022 Rp516,3 triliun. Dari segi kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan pengangguran juga menurun.

Memperhatikan perkembangan ekonomi sampai dengan tahun 2022 dan prospek ke depan yang masih kuat, Pemerintah optimis target ekonomi Indonesia secara keseluruhan sebesar 5,2% dapat tercapai. Agar pencapaian target pertumbuhan ekonomi dapat terwujud, Pemerintah konsisten menjalankan berbagai strategi dan kebijakan utama untuk mendorong akselerasi pemulihan dan meningkatkan resiliensi ekonomi.

Strategi dan kebijakan utama tersebut antara lain pelonggaran mobilitas masyarakat dan mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat dari era pandemi menuju era new-normal, mendorong daya beli masyarakat untuk kelompok 40% terbawah diantaranya melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada klaster perlindungan sosial yang dianggarkan sebesar Rp63,7 triliun.

Selain itu, Pemerintah juga menyusun langkah-langkah responsif untuk menahan kenaikan harga pangan dan energi dengan penambahan subsidi, Program Kartu Prakerja juga terus didorong meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja. Pemerintah juga mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diantaranya melalui peningkatan plafon KUR sebesar Rp373,2 triliun pada tahun 2022 dan mensukseskan program Bangga Buatan Indonesia (BBI), serta melanjutkan Program Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan infrastruktur yang dapat memberikan efek pengganda besar. Berbagai langkah kebijakan dan reformasi struktural tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.

Pemerintah terus mendorong pembangunan sejumlah proyek jalan tol untuk meningkatkan konektivitas. Tercatat sebanyak 10 ruas jalan tol sepanjang 142 km telah diresmikan beroperasi sejak awal tahun 2022 termasuk ruas milik Perseroan yakni ruas Manado-Bitung seksi Danowudu-Bitung sepanjang 13,4 km.

Hingga bulan Desember 2022 tercatat total pengoperasian Jalan Tol di Indonesia secara keseluruhan telah mencapai sepanjang 2.578 kilometer, yang terbagi menjadi 69 ruas jalan tol dan 47 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi.

Seluruh perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Tol Indonesia (ATI) termasuk Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam peningkatan konektivitas melalui pengembangan jalan tol.

Selain itu, Perseroan juga turut mendukung peningkatan kinerja penyelenggaraan jalan tol dengan menghadirkan sarana dan prasarana dalam rangka memperlancar distribusi barang atau jasa, serta pelayanan transportasi khususnya pada perayaan hari besar keagamaan.

Dukungan juga dilakukan dengan penerapan teknologi operasi dan preservasi dengan melakukan transformasi digital dalam rangka meningkatkan kinerja layanan transaksi layanan lalu lintas dan preservasi.

Pemberdayaan UMKM dan menumbuhkan minat investor untuk turut serta dalam pengembangan related business di sepanjang koridor jalan tol juga terus dilakukan. Di sektor keamanan, Perseroan juga ikut berupaya meningkatan keselamatan berkendara di jalan tol melalui berbagai inisiatif dan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Dalam hal pelayanan, Perseroan juga siap untuk melakukan percepatan pelayanan saat kondisi kepadatan mulai terlihat.

Tantangan dan Kendala yang Dihadapi dan Langkah Penyelesaiannya

Kondisi dari sisi eksternal yang terus membaik dan kondusif sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya tidak serta merta membuat perjalanan Perseroan di tahun 2022 lancar dan tanpa kendala. Sejumlah tantangan dihadapi namun Perseroan mampu mengatasinya dengan baik dan mencatatkan pertumbuhan kinerja.

Adapun tantangan-tantangan Perseroan dalam menjalankan bisnisnya di tahun 2022, antara lain:

  1. Lini Bisnis Konsesi Jalan Tol
    Untuk tetap menjadi market leader di industri jalan tol, Perseroan perlu bertumbuh dengan mendapatkan konsesi atas ruas-ruas jalan tol baru. Namun di sisi lain pada tahun 2022 ini, Perseroan menghadapi dampak dari masifnya investasi yang dilakukan sehingga untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan kondisi keuangan Perseroan, perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu secara konsolidasi atas ruas-ruas jalan tol baru yang akan diambil tersebut. Perseroan dapat mengambil proyek-proyek jalan tol baru yang memiliki nilai kelayakan yang memenuhi syarat.
  2. Lini Bisnis Pengoperasian
    Pemerintah mendorong adanya pengoperasian jalan tol menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No. 16 Tahun 2017 tentang Transaksi Nontunai di Jalan Tol dengan teknologi berbasis nirsentuh berupa transaksi pembayaran uang tol yang dilakukan tanpa bersentuhan secara fisik dengan peralatan transaksi tol.

    Menanggapi hal tersebut, Perseroan akan menerapkan MLFF pada Sebagian ruas-ruas di Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa. Perseroan juga menyiapkan Automatic Vehicle Classification (AVC) untuk mengklasifikasi golongan kendaraan secara otomatis, Penerapan proyek ini dilakukan melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku anak perusahaan yang berfokus pada bidang pengoperasian jalan tol. Selain bidang pengoperasian jalan tol, Perseroan memiliki PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) selaku anak perusahaan yang secara khusus ditugaskan untuk melakukan jasa konsultasi program preservasi.
  3. Lini Bisnis Prospektif
    Kompetisi yang ketat di bidang pengembangan usaha lain membuat Perseroan harus mencari cara dalam menentukan keunggulan bersaing yang akan dibangun dan berfokus pada lini tersebut. Pengembangan usaha lain yang dibangun oleh Perseroan yakni terkait pengoperasian dan preservasi jalan tol berbasis teknologi dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP). Pengembangan usaha lain ditunjukan oleh Perseroan untuk mengamankan operasional jalan tol dan meningkatkan kontribusi pendapatan secara konsolidasi.
  4. Bidang Keuangan
    Pemulihan ekonomi global di tahun 2021, membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global maupun Indonesia di tahun 2022 diprediksi mengalami peningkatan seiring dengan kegiatan perekonomian yang perlahan kembali normal dimana kondisi tersebut berpengaruh secara positif pada potensi pendapatan tol Perseroan secara konsolidasi. Namun, pemulihan ekonomi ini juga berpengaruh pada kenaikan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) dimana sampai dengan akhir tahun 2022 ini, suku bunga acuan telah mencapai 5,5%. Hal ini tentunya berpengaruh secara langsung terhadap beban bunga Perseroan. Oleh karena itu, pada bidang keuangan, Perseroan akan berfokus dalam menjaga rasio-rasio keuangan agar tetap dalam batas yang dipersyaratkan oleh kreditur yakni Interest Coverage Ratio (ICR) minimum 1,1x dan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) maksimum 5x. Sebagai upaya preventif, Perseroan berupaya meningkatkan pertumbuhan kinerja EBITDA. Efisiensi terhadap beban terus dilakukan Perseroan dengan tetap menjaga pemenuhan SPM.
  5. Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum
    Kecepatan pertumbuhan bisnis Perseroan harus didukung oleh kemampuan Perseroan dalam melakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat dan memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu, Perseroan dihadapkan dengan demografi yang tidak proporsional akibat banyaknya karyawan yang akan pensiun dalam 5 tahun ke depan sementara masih banyak gap atas pengetahuan dan pengalaman dengan karyawan generasi di bawahnya.
    Dalam menghadapi hal tersebut, Perseroan berupaya untuk terus melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui beragam program seperti pelatihan, coaching, dan mentoring. Perseroan juga melakukan evaluasi terhadap proses bisnis dan penyesuaian struktur organisasi. Selain itu, pemenuhan sumber daya manusia juga difokuskan dalam rangka pengembangan Anak Perusahaan Lini Bisnis Pengoperasian dan Prospektif. Secara bersamaan, Perseroan juga melakukan organizational rejuvenation untuk meningkatkan kecepatan adaptasi dan penyegaran organisasi.

Analisis atas Kinerja Perseroan

Kinerja Perseroan tidak dapat terlepas dari kondisi perekonomian baik perekonomian global maupun nasional. Perbaikan perekonomian nasional masih terus berlanjut di tengah kondisi perekonomian global yang masih mengalami ketidakpastian. Perseroan mencatat volume lalu lintas transaksi tahun 2022 sebesar 1,2 miliar transaksi, tercapai lebih tinggi 4,6% dari rencana atau sebesar 53,9 jutatransaksi. Secara tren pertumbuhan, volume lalu lintas transaksi menunjukkan peningkatan sebesar 15,3% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2021. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya tren kasus COVID-19 dan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan penurunan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level 1 pada Maret 2022 sampai dengan akhir tahun 2022.

Perseroan hingga tahun 2022 telah memiliki konsesi jalan tol sepanjang 1.906 km dengan 1.260 km di antaranya telah beroperasi. Penambahan panjang jalan tol operasi sampai dengan tahun 2022 yakni pada ruas Manado-Bitung Seksi 2B sepanjang 13,4 km pada 25 Februari 2022.

Perseroan mampu membukukan pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp13.782,6 miliar dengan kontribusi diantaranya dari pendapatan tol Rp12.444,0 miliar dan pendapatan usaha lain Rp1.338,6 miliar. Selaras dengan pengendalian yang baik atas beban usaha khususnya terkait aktivitas administrasi pendukung yang memengaruhi beban umum dan administrasi, kinerja EBITDA terealisasi Rp8.680,0 miliar atau tercapai diatas rencana sebesar 9,2%. Di sisi lain, beban bunga terealisasi 8,9% di bawah rencana, hal ini dipengaruhi oleh realisasi tingkat suku bunga yang lebih rendah akibat upaya penurunan suku bunga baik di Induk dan anak perusahaan melalui program refinancing.

Realisasi posisi aset tahun 2022 terealisasi sebesar Rp91.139,2 miliar, lebih rendah 10,7% atau Rp10.878,4 miliar dari rencana sebesar Rp102.017,6 miliar selaras dengan penyesuaian progress proyek ruas-ruas jalan tol baru. Liabilitas terealisasi sebesar Rp65.517,8 miliar atau lebih rendah 12,9% dari rencana sebesar Rp75.213,2 miliar dan ekuitas terealisasi Rp25.621,4 miliar atau lebih tinggi 4,4% dari rencana sebesar Rp26.804,4 miliar.

Perbandingan Target dan Realisasi

Secara umum, kinerja Perseroan tahun 2022 berhasil mencapai target yang ditetapkan pada RKAP 2022. Di tengah ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi saat ini, Perseroan tetap berupaya mengoptimalkan pencapaian target Key Performance Indicator (KPI) dan menjaga tingkat kesehatan Perseroan di tahun 2022.

Kinerja Utama Perseroan Tahun 2022 diukur melalui 5 (lima) perspektif, yaitu (i) Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia – Keuangan, Operasional dan Sosial, (ii) Inovasi Model Bisnis, (iii) Kepemimpinan Teknologi, (iv) Peningkatan Investasi dan (v) Pengembangan Talenta. KPI disusun dengan memperhatikan Aspirasi Pemegang Saham, serta berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. 11 tahun 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara yang kemudian diadopsi ke dalam peraturan internal melalui Keputusan Direksi No. 128/KPTS/2020 tentang Key Performance Indicator Direksi dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nilai total KPI korporat tahun 2022 tercapai 103,2% atau 103,2% dari rencana.

Prospek Usaha

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa banyak negara yang dibayang-bayangi oleh resesi global dan kondisi perekonomian akan meredup pada tahun 2023. Terkait prospek global yang lebih rendah, Bank Indonesia (BI) telah berkoordinasi dengan Pemerintah mengukur langkah-langkah mitigasi resesi global dengan Kebijakan moneter yang sudah menempuh sifat pro stability. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2022 dikisaran 2,9%, namun untuk tahun 2023 diprediksi kemungkinan hanya tumbuh dikisaran 2,7% - 2,8%. Prediksi tersebut tercermin dari langkah Bank sentral AS atau Federal Reserve mengumumkan akan menaikkan suku bunga utamanya sebesar 0,75 poin persentase, mengangkat kisaran target menjadi antara 3% - 3,25%. Kenaikan ini mendorong suku bunga The Fed masuk ke level tertinggi dalam hampir 15 tahun di tengah upaya AS mengendalikan lonjakan harga di negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Maka, berdasarkan assessment dan perkiraan ke depan dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,5% sebagai upaya mengendalikan inflasi di dalam negeri.

Dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi domestik, BI akan mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi, melalui 4 instrumen lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yaitu kebijakan makroprudensial akan tetap longgar mendukung pertumbuhan kredit perbankan. Kedua, kegiatan digitalisasi sistem pembayaran tetap akomodatif. Kemudian dua kebijakan lainnya yaitu pendalaman pasar uang dan pengembangan ekonomi inklusif tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kementerian PUPR menargetkan untuk terus membangun jalan tol baru di seluruh Indonesia dimana ditargetkan panjang jalan tol pada tahun 2024 adalah sekitar 4.000 kilometer. Dengan program pemerintah yang terus berupaya mempercepat pembangunan proyek jalan tol, maka prospek usaha Perseroan ke depan masih sangat menjanjikan. Perseroan memiliki keunggulan kompetitif sebagai pengembangan dan operator jalan tol dengan total panjang ruas tertinggi di Indonesia serta kemampuan operasi dan preservasi jalan tol yang baik. Perseroan juga memiliki diversifikasi usaha operasi jalan tol, preservasi jalan serta bisnis lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan kinerjanya ke depan. Hingga akhir tahun 2022, Perseroan terbukti memiliki ketahanan yang tinggi terhadap tantangan berat dalam tiga tahun terakhir dari dampak pandemi yang terjadi. Hal tersebut terlihat dari kinerja keuangan yang terus mencatatkan perbaikan dan pertumbuhan, kemampuan pendanaan yang baik, serta nilai aset yang tinggi. Sehingga secara keseluruhan, Perseroan optimis dengan prospek usaha ke depannya dan mencapai pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang ditargetkan.

Dalam rangka mengoptimalkan portfolio bisnis, menyeimbangkan pertumbuhan, serta menjaga kesinambungan, Perseroan melakukan beberapa aksi korporasi di sepanjang tahun 2022. Pada bulan Juli 2022, Perseroan melakukan spinoff (pemisahan) atas Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division yang terdiri dari 4 ruas induk (Jakarta-Cikampek, PalimananKanci, Semarang ABC, dan Surabaya-Gempol), dan mengalihkan kepemilikan saham Perseroan atas 9 Entitas Anak dan Ventura Bersama (PT JJC, PT JSB, PT TMJ, PT JSN, PT JNK, PT JGP, PT JPT, PT JSM, dan PT JPM) kepada PT Jasamarga Transjawa Tol (PT JTT).

Selain itu, beberapa aksi korporasi yang berhasil dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2022 akuisisi saham milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada Anak Perusahaan PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (PT JKC) sebesar 2,1% (29 Juni 2022), divestasi saham Perseroan pada PT Ismawa Trimitra sebesar 25% (14 September 2022), dan divestasi saham Perseroan pada PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek sebesar 40% (10 Oktober 2022).

Strategi Perseroan Kedepan

Dalam rangka memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan mencapai visi Menjadi Perusahaan Jalan Tol Nasional Terbesar, Terpercaya, dan Berkesinambungan, Jasa Marga akan melanjutkan transformasi perusahaan yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2021–2025. Dimana RJPP ini turun menjadi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang pada tahun 2023 ini mengambil tema Adaptif dan Inovatif Mengatasi Tantangan untuk Wujudkan Jalan Tol Berkelanjutan. Pada tahun 2023 akan dilakukan eksekusi strategi yang berfokus pada enam program strategi, yaitu:

  1. Implementasi fix fundamental melalui pengembangan proyeksi lalu lintas, anggaran, dan kontrol proyek serta keuangan secara aktif di Anak Perusahaan Konsesi Jalan Tol Berbasis Data, formalisasi standarisasi biaya unit dan layanan bersama bidang umum serta operasi dan pemeliharaan, pengembangan layanan bersama IT, Legal, dan Procurement untuk Jasa Marga Group.
  2. Implementasi core business expansion melalui integrasi pengoperasian jalan tol, institusionalisasi pemilihan proyek terintegrasi dan perencanaan seluruh portofolio bisnis, transformasi model bisnis JMTO berbasis tenaga kerja dan volume ke berbasis teknologi, transformasi model bisnis JMTM berbasis tenaga kerja dan proyek ke berbasis teknologi.
  3. Implementasi related business dengan mendefinisikan kembali fokus portofolio bisnis dan model bisnis PT JMRB.
  4. Implementasi financing and asset recycling melalui penetapan kerangka pengelolaan portofolio dan mendukung aksi korporasi, koordinasi dengan pihak internal terkait equity financing Ruas Tol Trans Jawa, dan mencari dan menjalankan Asset Recycling.
  5. Implementasi organization human resource and capabilities melalui pengoptimalan peran strategis kelompok usaha Jasa Marga dengan meningkatkan proses bisnis dan model interaksi, implementasi arsitektur modal insani, penataan human capital JMTO akibat disruptive technology, implementasi program crash training, peningkatan keterampilan kewirausahaan karyawan akibat disruptive technology, internalisasi dan pengukuran budaya AKHLAK, pengukuran budaya AKHLAK dengan metode ACHI, serta pengembangan dan penetapan kapabilitas data analitik.
  6. Implementasi technology melalui pengembangan perencanaan bisnis dan platform konsolidasi, pengembangan master plan IT terintegrasi dan pendefinisian pembagian peran untuk fungsi IT/Teknologi, digitalisasi transaksi keuangan, penggunaan teknologi ETC dan mendukung implementasi MLFF, social media ranger, implementasi WIM, implementasi prioritas pemeliharaan berbasis kecerdasan buatan, MIDAS untuk layanan lalu lintas, penerapan monitoring lalu lintas berbasis kecerdasan buatan untuk rekayasa lalu lintas, pengembangan aplikasi Travoy melalui implementasi geofencing, pengembangan JM Click sebagai teknologi terintegrasi, dan penerapan otomatisasi proses internal.

Peranan Direksi dalam Perumusan Strategi dan Kebijakan Strategis

Direksi sebagai manajemen puncak memiliki peran kunci dalam merumuskan strategi dan kebijakan strategis Perseroan. Strategi dan kebijakan strategis korporat tersebut dituangkan dalam dokumen RJPP.

Kegiatan perumusan strategi diawali dengan brainstorming antara Direksi dan Dewan Komisaris melalui visioning workshop untuk menentukan arahan Visi dan Misi Perseroan. Memperhatikan hasil analisis eksternal dan internal Perseroan, Direksi kemudian menyusun arahan strategis Perseroan yang dituangkan menjadi beberapa tema besar dalam rangka mencapai Visi dan Misi Perseroan. Arahan strategis dikembangkan oleh Direksi untuk masing-masing lini bisnis Perseroan sehingga setiap lini bisnis mendapatkan arahan yang jelas secara kelompok usaha Perseroan.

Selain itu, Direksi kemudian akan merumuskan kebijakan strategis sebagai ketentuan atau aturan Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun kebijakan strategis disusun dan disempurnakan oleh Direksi dengan melibatkan unit terkait melalui penyelenggaraan rapat secara terbatas.

Hasil dari penyusunan strategi dan kebijakan strategis Perseroan tersebut akan diajukan Direksi kepada kepada Dewan Komisaris melalui persetujuan dalam RJPP.

Proses yang Dilakukan Direksi untuk Memastikan Implementasi Strategi

Dalam rangka memastikan implementasi strategi Perseroan berjalan sesuai dengan arahan strategisnya, setiap tahun Perseroan menyusun program kerja pada RKAP mengacu pada RJPP yang telah disahkan. Namun demikian, target kinerja Perseroan pada RKAP juga mempertimbangkan surat aspirasi pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan.

Program kerja disusun oleh seluruh lini bisnis usaha Perseroan dengan memperhatikan target pencapaian sasaran operasional, pengembangan, keuangan, dan sumber daya manusia. Seluruh program kerja yang akan dijalankan tersebut akan diseleksi berdasarkan analisis biaya-manfaat dan perlu mendapatkan persetujuan dari Direksi.

Selain itu untuk memantau pelaksanaan implementasi strategi, Direksi juga menjalankan aktivitas monitoring secara berkala guna mengevaluasi pencapaian kinerja Perseroan dari sisi: (i) Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia – Keuangan, Operasional dan Sosial, (ii) Inovasi Model Bisnis, (iii) Kepemimpinan Teknologi, (iv) Peningkatan Investasi, dan (v) Pengembangan Talenta.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Penerapan prinsip-prinsip GCG dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja Perseroan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan terimplementasi di lingkungan bisnis Perseroan. Kelima asas tersebut diimplementasikan melalui komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan, pemenuhan kepentingan Pemegang Saham, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi serta pengungkapan informasi dan transparansi. Jasa Marga menyadari arti pentingnya implementasi prinsip-prinsip GCG sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan. Pengelolaan Jasa Marga selain harus mengikut peraturan dan perundangundangan yang berlaku, juga harus menjunjung tinggi norma-norma perilaku dan nilai etik berbisnis untuk meningkatkan reputasi dan citra Perseroan. Untuk itu, Perseroan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Pedoman Perilaku merupakan panduan berisi prinsip-prinsip yang mengatur perilaku dalam menerapkan nilai-nilai perusahaan. Kode Etik ini diharapkan menjadi aspirasi bagi Insan Jasa Marga untuk mencapai visi dan misi Jasa Marga.

Untuk mengetahui efektivitas dan mengukur tingkat implementasi praktik GCG di lingkup usaha, Perseroan setiap tahunnya melakukan asesmen GCG. Tahun 2022, asesmen GCG dilakukan oleh Konsultan Independen yaitu PT Sinergi Daya Prima dengan menggunakan kriteria penilaian berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, skor yang diperoleh Jasa Marga sebesar 98,42 atau dengan predikat “Sangat Baik”. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan hasil asesmen tahun sebelumnya, dimana Perseroan meraih skor 98,20 dengan predikat “Sangat Baik”.

Penilaian Kinerja Komite di Bawah Direksi dan Dasar Penilaiannya

Selama tahun 2022, Direksi menilai bahwa seluruh Komite dibawah Direksi telah melaksanakan tugasnya dengan optimal. Penilaian tersebut dilaksanakan dengan kriteria hasil kinerja dalam bentuk kontribusi masingmasing komite kepada Perseroan termasuk laporan dan rekomendasi yang diberikan kepada Direksi.

Dalam mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengelolaan Perseroan, Direksi Jasa Marga dibantu oleh dua Komite yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi, yaitu Komite Manajemen Risiko dan Komite Pengarah Teknologi Informasi.

Perubahan Komposisi Direksi

Di sepanjang tahun 2022, tidak terdapat perubahan komposisi Direksi Perseroan. Namun setelah tahun buku 2022 berakhir hingga tanggal penyusunan laporan ini, komposisi Direksi mengalami perubahan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada tanggal 08 Februari 2023 dalam rangka meningkatkan peran, fungsi serta pelaksanaan tugas Direksi Perseroan. Pemegang Saham dengan suara bulat mengukuhkan pemberhentian Saudara Ade Wahyu sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan mengangkat Saudari Pramitha Wulanjani sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Atas nama Perseroan, Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Ade Wahyu atas kontribusi dan dedikasinya selama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan. Dengan demikian, komposisi Direksi Perseroan hingga tanggal penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama
Direktur Utama Subakti Syukur
Direktur Bisnis Reza Febriano
Direktur Human Capital dan Transformasi Bagus Cahya Arinta B.
Direktur Operasi Fitri Wiyanti
Direktur Pengembangan Usaha Mohamad Agus Setiawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pramitha Wulanjani

Apresiasi

Direksi memberikan penghargaan yang setinggitingginya kepada seluruh insan Jasa Marga yang telah bekerja keras di tengah tantangan kondisi perekonomian, Direksi mengucapkan terima kasih sehingga Jasa Marga mampu memperoleh kinerja yang baik di tahun 2022.

Kepada Dewan Komisaris, segenap jajaran Direksi mengucapkan terima kasih atas pengawasan dan nasihat serta arahan yang diberikan, sehingga kepengurusan Perseroan dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Kepada seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan lainnya, kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya yang telah terjalin dengan sangat baik.

Jakarta, 18 April 2023

Atas Nama Direksi


Subakti Syukur

Direktur Utama